HAKLI CABANG BOYOLALI
Selamat datang di Blog Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Kabupaten Boyolali
Rabu, 18 Februari 2015
Kamis, 05 Februari 2015
AGENDA HAKLI BOYOLALI
Rabu, 25 Juli 2012
Persemian Sarana air bersih kerjasama BPD Jateng – HAKLI Boyolali - IDI Boyolali dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali
Sabtu, 03 Desember 2011
INFO HAKLI
Berdasarkan surat Pengda HAKLI Jateng, No. 009/Pengda/HAKLI/XI/2011, tgl 25 Nopember 2011 tentang Invetarisasi / Pendataan Tenaga Sanitarian / Anggota HAKLI
Diberitahukan dengan hormat kepada seluruh Anggota HAKLI CABANG BOYOLALI :
1. Masing-masing anggota mendaftarkan diri kpd Pengcab HAKLI dg Melampirkan :
a. Fotocopy ijasah pendidikan berbasis Kesling sebanyak 2 lembar dilegalisir oleh Ketua Pengcab HAKLI,
b. Pasfoto 4x6 sebanyak 4 [empat] lembar berlatar belakang merah.
2. Pendaftaran dan pengumpulan berkas diserahkan kepada sdr. Budi Susetyo d/a Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Boyolali paling lambat tangal 10 Desember 2011.
3. Pengcab HAKLI akan merekapitulasi dan mengirimkan dokumen kepada Pengurus Pusat HAKLI d/a Subardan Rochmad, SKM, MPH , Poltekes Jakarta II, Jln Hang Jebat III/F 3 Jakarta Pusat
4. Tembusan juga akan dikirim ke Pengda HAKLI Jateng d/a Sri Ratna Astuti, SKM, MKes. Dinkes Prop Jateng Jl. Piere Tendean No 24 Semarang
5. Dokumen paling lambat diterima pengurus Pusat tgl 15 Desember 2011
Demikian untuk menjadikan periksa
Terima kasih
Pengcab HAKLI BOYOLALI
Ketua
Kamis, 13 Oktober 2011
Setetes Air untuk Saudaraku
Musim kemarau telah berjalan hampir setengah tahun. Setelah diguyur hujan selama dua musim di tahun lalu, musim kemarau kali ini terasa begitu panjang dan kering. Kabupaten Boyolali mempunyai tipikal daerah yang bervariasi, dari yang begitu banyak air hingga yang begitu sulit mendapatkan setetes air. Sebagian wilayah di Kecamatan Musuk, Kecamatan Mojosongo merupakan wilayah selatan yang sulit mendapatkan air bersih dikala musim kemarau. Sedangkan wilayah utara sebagian wilayah Kecamatan Wonosegoro dan Kecamatan Kemusu.
Dari rasa Keprihatinan ini, telah mendorong rasa kemanusiaan organisasi profesi kesehatan IDI (Ikatan Dokter Indonesia) cabang Boyolali dan HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) cabang Boyolali untuk sedikit membantu masyarakat yang kekurangan air bersih.
Untuk jangka pendek, bantuan diberikan berupa 8 delapan tangki air besih untuk dua desa, yaitu Desa Bercak dan Desa Bengkle Kecamatan Wonosegoro. sedangkan untuk jangka panjang bantuan berupa pipa PVC dan dua buah mesin pompa air yang rencananya akan dipasang di desa Repaking Kecamatan Wonosegoro. Pemilihan lokasi di Ketiga Desa tersebut menurut Ketua IDI Cabang Boyolali, dr. Syamsudin, M.Kes yang senada dengan Ketua Hakli cabang Boyolali Bp. Eko Budi Siswanto, SKM adalah memang di ketiga Desa tersebut yang belum banyak yang memperhatikan. "Kalau daerah daerah yang jangkauannya tidak sulit sih sudah banyak yang membantu" ujar dr. Syamsudin, M.Kes saat pelepasan di halaman RSU Pandan Arang Boyolai 14 Oktober 2011.Penyerahan bantuan dilakukan di kantor Camat Wonosegoro, diterima secara simbolis olah kasi Kesra Kecamatan Wonosegoro. bantuan diserahkan oleh perwakilan dari IDI cabang Boyolali dr. Subroto. Dari pihak HAKLI Cabang Boyolali Turut hadir bersama Ketua diantaranya Bp. Tofik Widayat, Bp. Budi Susetyo, Bp. Hanung Apriyanto dan Bp. Teguh Tri Kuncoro. sedangka dari Pihak Puskesmas dihadiri oleh Kepala Puskesmas Wonosegoro 2 Bp. Nur Hudda, SKM, M.Kes.
Jumat, 22 Oktober 2010
Informasi Tentang Flu Singapura
Beberapa minggu terakhir banyak berita yang mengekspose tentang penyakit “Flu Singapura”. Sebagian besar orangtua tentu merasa panik dan ketakutan jika mendengar berita tentang menyebarnya suatu penyakit yang tergolong baru seperti ini. Apalagi belum banyak media yang memberitakan seperti apa sebenarnya penyakit itu dan bagaimana cara pencegahannya.
Menanggapi permasalahan itu, disini kami berusaha menyajikan informasi dan data data yang kami punya (tentu saja informasi ini juga berasal dari banyak media dan pengalaman penulis). Sehinga kami berharap isi tulisan ini dapat mengurangi kepanikan sebagian orang tua maupun seluruh masyarakat pembaca.
Apa sih Flu Singapura itu :
Penyakit Flu Singapura sebenarnya sudah ada di Singapura sejak tahun 2000, di dunia kedokteran penyakit ini dikenal dengan istilah Hand, Foot and Mouth Disesas (HFMD) atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan penyakit Kaki, Tangan dan Mulut (KTM).
Penyakit ini adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus RNA yang masuk dalam famili Picornaviridae, Genus Enterovirus. Genus yang lain adalah Rhinovirus, Cardiovirus, Apthovirus. Didalam Genus enterovirus terdiri dari Coxsackie A virus, Coxsackie B virus, Echovirus dan Enterovirus.
Penyebab KTM yang paling sering pada pasien rawat jalan adalah Coxsackie A16, sedangkan yang sering memerlukan perawatan karena keadaannya lebih berat atau ada komplikasi sampai meninggal adalah Enterovirus 71.
Penyakit ini merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan sering terjadi dalam musim panas. Flu Singapura merupakan penyakit biasa yang mudah menyerang pada kelompok masyarakat yang padat penghuni. Flu Singapura biasanya menyerang anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun ( kadang sampai 10 tahun ).
Penyakit ini memang bukan penyakit berbahaya karena sejauh ini belum ada korban jiwa. Dari kasus yang ada, penderitanya dapat kembali sehat seperti semula setelah menjalani perawatan beberapa hari di rumah sakit. Tapi karena virus ini begitu mudah menular di kalangan anak-anak, tentu saja mudah memancing kepanikan orang tua. Proses belajar di sekolah otomatis juga terganggu.
Orang dewasa umumnya kebal terhadap enterovirus. Penularannya melalui kontak langsung dari orang ke orang yaitu melalui droplet, pilek, air liur, tinja, cairan dari vesikel atau ekskreta. Penularan kontak tidak langsung melalui barang, handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh sekresi itu. Tidak ada vektor tetapi ada pembawa (carrier/vehicle) seperti lalat dan kecoa. Penyakit ini mempunyai imunitas spesifik, namun anak dapat terkena KTM lagi oleh virus strain Enterovirus lainnya. Masa Inkubasi 2 - 5 hari.
Gejala dan Gambaran Klinis :
Bila terserang penyakit biasanya diawali dengan demam tidak tinggi 2-3 hari, diikuti sakit leher (pharingitis), tidak ada nafsu makan, pilek, gejala seperti flu pada umumnya. Timbul vesikel yang kemudian pecah, ada 3-10 ulcus di dalam mulut seperti sariawan ( lidah, gusi, pipi sebelah dalam ) terasa nyeri sehingga sukar untuk menelan.
Bersamaan dengan itu timbul rash/ruam atau vesikel (lepuh kemerahan/blister yang kecil dan rata), papulovesikel yang tidak gatal ditelapak tangan dan kaki. Bisa juga muncul rash/ruam (makulopapel) dipantat. Tanpa pengobatan, penyakit ini bias membaik sendiri dalam 7-10 hari.
Bila disertai muntah, diare atau dehidrasi dan lemah atau komplikasi lain maka penderita tersebut harus dirawat. Pada penderita yang timbul gejala berat seperti Hiperpireksia (suhu lebih dari 39 o.C), Demam tidak turun-turun (Prolonged Fever), Malas makan, muntah atau diare dengan dehidrasi, Nyeri pada leher,lengan dan kaki, kejang-kejang, harus dirujuk kerumah sakit.
Penatalaksanaan Kasus
Tidak ada pengobatan yang spesifik terhadap kasus ini, penderita disarankan untuk istirahat yang cukup dan bila perlu dikarantina selama lima hari untuk mengurangi penyebaran. Yang dapat diberikan adalah berupa pengobatan simptomatik seperti : Antiseptik didaerah mulut, Analgesik misal parasetamol,
Cairan cukup untuk dehidrasi yang disebabkan sulit minum dan karena demam
Pengobatan suportif lainnya (gizi, dll)
Penyakit ini bersifat self limiting diseases ( berobat jalan ) yang sembuh dalam 7-10 hari, pasien perlu istirahat karena daya tahan tubuh menurun. Pasien yang dirawat adalah yang dengan gejala berat dan komplikasi tersebut diatas.
Penyebaran lokal :
Di Indonesia penyakit ini sebenarnya telah ada sejak tahun 2000, pada bulan Oktober 2000 di Batam ditemukan 12 kasus dan di Jakarta 7 kasus, pada bulan Oktober di DIY ditemukan 3 kasus bahkan di Kabupaten Boyolali pernah ditemukan sedikitnya 48 kasus pada tahun 2001. Saat itu lebih dikenal dengan istilah HFMD, yang menyerang pada anak usia 0 hingga 9 tahun, namun kasus terbanyak terjadi pada kelompok usia 1 – 4 tahun (83,3%). Kasus menyebar sedikitnya di enam kecamatan dan kecamatan dengan penderita terbanya adalah kecamatan Musuk dengan 16 penderita. Dari keseluruhan kasus telah sembuh dan tidak ada korban meninggal.
Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit ini sering terjadi pada kelompok masyarakat dengan keadaan sanitasi yang kurang baik. Pencegahan penyakit adalah dengan meningkatkan kebersihan diri dan lingkungan (Higiene dan Sanitasi), misal dengan cuci tangan dengan air dan sabun secara rutin, desinfeksi peralatan makanan, mainan, handuk yang memungkinkan terkontaminasi.
Bila perlu anak tidak bersekolah selama satu minggu setelah timbul rash sampai panas hilang. Pasien sebenarnya tak perlu diasingkan karena ekskresi virus tetap berlangsung beberapa minggu setelah gejala hilang, yang penting menjaga kebersihan perorangan.
Di Rumah sakit harus dilaksanakan Universal Precaution.
Penyakit ini belum dapat dicegah dengan vaksin (Imunisasi)
Senin, 05 Juli 2010
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS SARANA AIR BERSIH GUNA MENJAGA KONTINUITAS DISTRIBUSI MELALUI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPASIP DI KEC. SELO
LATAR BELAKANG
Manusia dalam kesehariannya tidak pernah lepas dari ketergantungan akan kebutuhan air, terutama air bersih sebagai air yang digunakan untuk konsumsi
Apabila dilihat dari sumber air, diantaranya adalah berasal dari mata air yang ditata dan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah Perlindungan Mata Air ( PMA ) yang kemudian dialirkan ke desa maupun dukuh-dukuh melalui jaringan pipa.
Demikian halnya yang ada di wilayah Kecamatan Selo, penggunaan air bersih yang berasal dari perpipaan tersebut digunakan sebagai air
Berbagai hal dan upaya telah dilakukan, mulai dari swadaya tenaga dan dana dari masyarakat yang tergabung dalam Paguyuban pemakai air / Pokmair dukuh, dimana mereka secara berkala memantau kondisi air dan jaringannya yang biasanya dilakukan oleh Ulu-ulu kelompok.
Namun hal ini dirasa belum maksimal dikarenakan keterbatasan pendanaan sehingga masyarakat merasa membutuhkan sumber pembiayaan yang lain.salah satu program yang bersinergi dengan hal diatas adalah PNPM – MP (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan ) dengan salah satu misinya yaitu Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Prasarana dan sarana social dasar dan ekonomi masyarakat. Dalam melangkah mencapai misi tersebut dilakukan strategi diantaranya menguatkan sistim pembangunan partisipasip yang mengedepankan aspek pemberdayaan masyarakat.
TUJUAN
UMUM
Meningkatkan jaminan kontinuitas air bersih dengan pola keswadayaan masyarakat dengan program pembangunan partisipasip.
KHUSUS
1. Meningkatkan partisipasi masyarakat melalui perberdayaan dalam pembangunan partisipasip.
2. Terpenuhinya prasarana air bersih yang memenuhi syarat baik segi kesehatan dan teknis pemanfaatan.
3. Meningkatkan kualitas pipa jalur air bersih dari PMA ke bak penampung / Reservoir serta ke sambungan rumah.
SASARAN
Pada tahun 2010, dari 10 desa yang ada di Kecamatan Selo, 8 desa diantaranya telah memenuhi syarat administratif dan lolos verifikasi
PELAKSANAAN KEGIATAN
- KRITERIA KEGIATAN
- Lebih bermanfaat untuk RTM (Rumah Tangga Miskin)
- Berdamapak Langsung dalam peningkatan kesejahteraan
- Dapat dikerjakan oleh masyarakat
- Didukung sumber daya yang ada
- Berpotensi dikembangkan dan berkelanjutan
- TAHAPAN
- MAD dan Musdes sosialisasi oleh pelaksana program
- Penggalian gagasan masyarakat
- Musdes (Musyawarah Desa) Perencanaan dan Prioritas gagasan
- Verifikasi Usulan
Dalam proses ini dilakukan oleh tim yang dibentuk di kecamatan dan dikuatkan dengan Surat Keputusan Tim Verifikasi Kecamatan yang ditanda tangani Camat Setempat dan berkewajiban memberikan rekomendasi hasil pemeriksaan administratif dan lapangan pada Musrenbang kecamatan.
- PELAKSANAAN
- 8 (delapan) desa lolos verifikasi adalah :
- Desa Tlogolele, di Dukuh Stabelan dan Takeran pembangunan bak air dan jaringannya.
- Desa Klakah, di Dukuh Bakalan dan Bangunsari pembangunan bak air dan jaringannya.
- Desa Jrakah, di Dukuh Kadisepi,Jurangjero dan Citran pembangunan bak air dan jaringannya.
- Desa Lencoh, di Dukuh Lencoh Perbaikan dan penggantian pipa jalur distribusi
- Desa Samiran, di Dukuh Ngaglik dan Samiran Perbaikan dan penggantian pipa jalur distribusi
- Desa Selo, di semua Dukuh penggantian pipa jalur air bersih
- Desa Senden, di Dukuh Senden, Glagahombo, Kemangen, dan Gunungsari pembangunan pipa jaringan.
- Desa Jeruk, di semua Dukuh pembangunan Bak Penampung Air ( reservoir).
- Jadwal Pembangunan
- Desa Tlogolele tahun 2010.
- Desa Klakah tahun 2010.
- Desa Jrakah tahun 2010.
- Desa Lencoh tahun 2011
- Desa Samiran tahun 2010
- Desa Selo tahun 2010.
- Desa Senden tahun 2010.
- Desa Jeruk tahun 2011.
- Keswadayaan masyarakat
Swadaya masyarakat berupa Tenaga, Batu kali, pasir dan peralatan pembangunan.
HARAPAN
Dengan pola kemitraan antara masyarakat dengan program pemerintah terutama di Kecamatan Selo selain bagi masyarakat adalah terpenuhinya jalur perpipaan air bersih yang memenuhi syarat sehat dan syarat teknis. Dilain pihak bagi program diantaranya adalah pembangunan sistim partisipasip di desa dan meningkatkan kesejahteraan sebagai salah satu cara upaya penanggulangan kemiskinan perdesaan.